Selasa, 07 Mei 2013

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan

Hakikat Pertumbuhan dan Perkembangan


Perilaku yang kompleks yang menarik minat para ahli psikologi (misalnya temperamen, kecerdasan dan kepribadian) mendapat pengaruh yang sama kuatnya baik dari factor-faktor lingkungan maupun keturunan (genetik). Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian perilaku genetic yang mendukung pentingnya pengaruh keturunan menujukkan tentang pentingnya pengaruh lingkungan.
Menurut Santrok (1992), banyak aspek yang dipengaruhi factor genetic. Kecerdasan dan temperemen merupakan aspek-aspek yang paling banyak ditelaah yang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh keturunan.
1.        Kecerdasan
Arthur Jensen (1969) mengemukakan pendapatnya bahwa kecerdasan itu diwariskan (diturunkan). Ia juga mengemukakan bahwa lingkungan dan budaya hanya mempunyai peranan minimal dalam kecerdasan.
Menurut Jensen IQ yang diukur dengan tes kecerdasan yang baku merupakan indikator indicatorn yang baik. Kritik dari ahli lain ialah bahwa tes IQ hanya menyentuh sebagian kecil saja dari kecerdasan. Cara induvidu memecahkan masalah sehari-hari, penyesuaian dirinya terhadap lingkungan kerja dan lingkungan social, merupakan aspek-aspek kecerdasan yang penting dan tidak terukur oleh tes kecerdasan baku yang digunakan oleh Jensen. Kritik kedua menyatakan bahwa kebanyakan penelitian tentang keterunan dan lingkungan tidak mencangkup lingkungan-lingkungan yang berbeda secara radikal. Karena itu tidaklah mengherankan bahwa studi tentang genetic menunjukkan bahwa lingkungan mempunyai pengaruh yang lemah terhadap kecerdasan.
Menurut Jensen pengaruh keturunan terhadap kecerdasan sebesar 80 persen. Kecerdasan memang dipengaruhi oleh keturunan tetapi kebanyakan ahli perkembangan menyatakan bahwa pengaruh itu berkisar sekitar 50 persen.
2.        Temperamen
Temperamen adalah gaya perilaku karakteristik individu dalam merespons. Ahli-ahli perkembangan sangat tertarik mengenai temperamen bayi. Sebagian bayi sangat aktif menggerak-gerakkan tangan, kaki dan mulutnya dengan keras, sebagian lagi lebih tenang, sebagian anak menjelajahi lingkungannya dengan giat pada waktu yang lama dan sebagian lagi tidak demikian. Sebagian bayi merespons orang lin dengan hangat, menunjukkan temperamen seseorang.
Menrut Thomas & Chess (1991) ada tiga tipe dasar temperamen yaitu mudah, sulit, dan lambat untuk dibangkitkan.
a.         Anak yang mudah umumnya mempunyai suasana hati yang positif dan dapat dengan cepat membentuk kebiasaan teratur, serta dengan mudah pula menyesuaikan diri dengan pengalaman baru.
b.         Anak yang sulit cendrung untuk bereaksi secara negative serta sering menangis dan lambat untuk menerima pengalaman-pengalaman baru.
c.         Anak yang lambat untuk dibangkitkan mempunyai tingkat kegiatan yang rendah, kadang-kadang negative, dan penyesuaian diri yang rendah dengan lingkungan atau pengalaman baru.
Menurut Chess dan Thomas, Berpendapat bahwa temperamen adalah karakteristik bayi yang baru lahir dan akan dibentuk dan dimodifikasi oleh pengalaman-pengalaman anak pada masa-masa berikutnya. Bahwa keterunan mempengaruhi temperamen. Tingkat pengaruh ini bergantung pada respons orang tua terhadap anak-anaknya dengan pengalaman-pengalaman masa kecil yang ditemui dalam lingkungan.
3.        Interaksi keturunan lingkungan dan perkembangan
Keturunan dan lingkungan  berjalan bersama atau bekerja sama dan menghasilkan induvidu dengan kecerdasan, temperamen tinggi dan berat badan, minat yang khas. maka dapat dikatakan bahwa antara keduanya terdapat interaksi. Karena factor lingkungan dan keturunannya keberhasilan dicapai sebab Pengaruh  lingkungan bergantung kepada karakteristik genetic.
Pengaruh genetik terhadap kecerdasan terjadi pada awal perkembangan anak dan berlanjut terus sampai dewasa. Terjadi interaksi antara lingkungan dengan keturunan dalam perkembangan yang berlangsung normal. Misalnya, apakah arti perbedaan IQ antara dua orang sebesar 95 dan 125? Untuk dapat menjawabnya diperlukan informasi tentang pengaruh-pengaruh budaya dan genetic. Kita pun perlu mengetahui pengaruh keturunan terhadap seluruh siklus kehidupan.contoh lain pubertas dan menopause bukanlah semata-mata hasil lingkungan seperti nutrisi, berat, obat-obatan dan kesehatan, evolusi dasar dan program genetic. Pengaruh keturunan pada pubertas dan menopause tidak dapat diabaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar